PANDEGLANG-Semakin memanas perihal sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol Kabupaten Pandeglang.
Pasalnya Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang menyepakati kerja sama sampah antara Pandeglang dan Pemerintah Tangerang Selatan (Tangsel).
Warga yang tinggal di wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol Kecamatan Koroncong menolak keras sampah yang dari Tangsel dibuang di TPA Bangkonol.
Kecam Bupati Pandeglang warga gelar aksi menolak kerja sama sampah antara Pandeglang dan Tangsel.
“Kami akan melawan, akan melawan jika kerja sama Tangsel dan Pandeglang tetap berlanjut. Jika di akhir Agustus sampah akan tetap dikirim, maka aksi September Gelap akan terjadi,” kata Yani di halaman Kantor Bupati Pandeglang, Rabu (20/8/2025)
Ia menegaskan akan terjadi aksi September Gelap jika tuntutan tidak dipenuhi.
Bukan hanya warga Bangkonol bahkan warga yang tinggal di Pandeglang pun akan ikut turun menentang Bupati.
Aksi September Gelap diperkirakan akan mencapai ribuan peserta.
“Kami sudah koordinasi dengan seluruh kecamatan, jejaring santri, dan jejaring kiai,” ujarnya.
Bau yang menyengat dan dampak penyakit membuat warga Bangkonol semakin geram dan meminta Bupati menghentikan kerja sama dengan Pemerintah Tangsel.
Yani juga meminta Pemkab Pandeglang untuk membenahi terlebih dahulu TPA Bangkonol sebelum menerima sampah dari Tangsel.
Peserta aksi demo pada Rabu (20/8/2025) tidak ditemui oleh Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang.
Warga membawa satu truk berisi sampah dan menumpahkannya di halaman kantor bupati.
Sampah ditumpahkan karena tidak ada bupati maupun wakil bupati yang menemui mereka seperti harapan warga.
“Karena bupati yang cantik maupun wakil bupati yang ganteng tidak hadir, kami tumpahkan sampahnya di sini,” kata Yani.)***