LEBAK,– Sebagai langkah antisipatif terhadap kasus keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kegiatan yang digelar selama dua hari, 18–19 Oktober 2025, ini diikuti 700 peserta dari 14 SPPG di Kabupaten Lebak. Bimtek ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat sistem ketahanan pangan dan meningkatkan mutu layanan MBG agar semakin aman, sehat, dan higienis.
“Seluruh pelaksana SPPG wajib memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan agar insiden seperti kontaminasi atau keracunan tidak terulang,” ujar Asep Royani, Koordinator Wilayah BGN Kabupaten Lebak, saat membuka acara di Hotel Horison Altama, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (18/10/2025).
700 Penjamah Pangan Dapat Sertifikasi NasionalDalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan teknis dan sertifikasi penjamah makanan sebagai prasyarat peningkatan kualitas layanan MBG.
BGN menggandeng berbagai instansi untuk menjadi pemateri, seperti BPOM, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pendidikan, dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).Asep Royani menjelaskan, pihaknya menyiapkan lima strategi utama dalam penguatan kualitas MBG di tingkat daerah:
1. Penempatan 5.000 chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru untuk pelatihan pengolahan makanan bergizi dan aman.
2. Pelaksanaan rapid test food berkala oleh Balai POM untuk menjamin keamanan pangan.
3. Penerapan wajib Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan Sertifikasi Halal untuk seluruh SPPG.
4. Sterilisasi alat makan dengan air panas 80°C dan penggunaan air bersih berstandar kesehatan.
5. Penguatan edukasi berkelanjutan melalui platform LMS Plataran Sehat dari Kementerian Kesehatan untuk pembelajaran daring tenaga pelaksana.
Perkuat Ketahanan Gizi Menuju Generasi Emas 2045Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr. Nurjaeni, Ph.D, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari Rencana Kerja BGN Tahun 2025 serta bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan gizi nasional.
“Menjadi penjamah makanan bukan hanya tugas teknis, tetapi juga ibadah sosial dalam menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak Indonesia menuju Generasi Emas 2045,” ujar Nurjaeni.
Pelaksanaan Bimtek ini juga dilakukan serentak di 34 kabupaten/kota di enam provinsi di bawah koordinasi Direktorat Wilayah II BGN.Melalui kegiatan ini, BGN berharap terbentuk jaringan penjamah pangan yang kompeten, beretika, dan berdedikasi, yang siap memastikan setiap anak Indonesia memperoleh makanan sehat, aman, dan bergizi seimbang.











