JAKARTA, – Kelompok Polisi DVI mengaku telah mengenali kumpulan warga Nigeria, Samuel Machado Nhaven, salah satu penyintas kebakaran penjara Tangerang. Saat ini kelompok DVI masih menunggu tes DNA korelasi untuk kompromi.
“Jadi untuk sampel posthumous sudah running seperti kemarin. Semua sampel sudah running tinggal pembanding yang dari relatif kita tunggu, sedang kita tunggu,” Ungkap Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/9/2021).
Dia mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu tes DNA relatif yang diperoleh dari keluarga alami yang tewas di negara asal mereka. Hal ini dilakukan sedemikian rupa sehingga DVI memiliki perspektif yang sah untuk bertanggung jawab atas bukti pembeda tubuh.
“Karena kita butuh (informasi) esensial yang kontras dan sudut yang sah, kita bisa mewakilinya,” katanya.
Bagaimanapun, dia mengatakan bahwa mereka sebenarnya mengenali tubuh Nhane. Lebih lanjut, katanya, tubuh Samuel terkait dengan studi klinis manusia yang tidak salah lagi.
“Secara klinis, dari perspektif antropologis, kita bisa mengenali orang luar dan penduduk Indonesia,” katanya.
Dia memastikan informasi bahwa Grup DVI diharapkan selesai dalam siklus pembuktian yang dapat dikenali tergantung pada lima batas.
“Jadi kami memimpin penilaian melalui lima batasan, yaitu klinis spesifik, gigi, properti, sidik jari unik, dan DNA,” katanya.
Hingga saat ini, DVI Group telah mengakui 39 dari 41 kumpulan korban tewas dalam kebakaran lapas Tangerang yang terjadi pada Rabu (8/9).
Selain jenazah Nhaven, jenasah Bambang Guntara Wibisana tabung Ahmad Yanan sebenarnya sudah dikenali. Dengan dibedakannya 41 jenazah tersebut, Kapolres menyatakan bahwa kegiatan DVI telah selesai.