SERANG-Pesona Bendungan Pamarayan menjadi daya tarik bagi warga sekitar dan para pengendara yang kebetulan melintas.
Bendungan yang sudah ada sejak zaman Belanda ini menjadikan spot paling dikunjungi setiap sore.
Wendi, Alek, Epul warga asli Ds Damping Kecamatan Pamarayan menceritakan pengalamannya bermancing.
Wendi menjelaskan bagaimana ia dan kawan-kawannya mancing dan nongkrong di Bendungan Pamarayan.
“Setiap sore ya paling ke sini mancing sambil santai aja. Ya kalau dapat ikan lumayan” ujar Wendi pada Bantenterkini.com
Lebih lanjut mengatakan bahwa Bendungan Pamarayan menjadi ikon wisata bagi warga sekitar bukan hanya mancing bahkan nongkrong-nongkrong.
“Ikan yang didapat berupa ikan tawes, sukur-sukur dapat ikan gabus” lanjutnya.
Dalam pantauan terlihat sejumlah warga asik nongkrong dan bermain, terdapat juga jajanan dan air minum yang dijajakan di sepanjang Bendungan Pamarayan.
Perlu diketahui Bendungan yang berdiri sejak pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.
Pada tahun 1970 dilakukan rehabilitasi Bendung Pamarayan dengan menggunakan dana IDA (International Development Association).
Dilansir dari Kementerian PUPR bahwa Penggalian pasir secara terus-menerus di bagian hilir bendung mengakibatkan kerusakan yang cukup berat.
Sehingga di tahun 1992 dibangunlah Bendung Pamarayan Baru yang didanai oleh Overseas Economic Cooperation Fund (OECF) Jepang, pembangunan ini selesai pada tahun 1997.
Bendung Pamarayan Baru memiliki bentang bendung 137,5 meter dengan tipe bendung gerak dengan jumlah pintu pengendali 6 buah.
Dilengkapi dengan 2 intake/bangunan pengambilan di sebelah kiri dan kanan.
Di bagian Barat terdapat 4 buah intake dengan kapasitas 27,61 m³/det dan di sebelah Timur terdapat 2 buah intake dengan kapasitas 7,45 m³/det.
Menurut data pada tahun 2010, ruas areal sawah yang dapat diairi seluas 21.271 ha.
Namun akibat terjadi alih fungsi lahan areal sawah yang dapat diairi menjadi 20.955 ha.
Bendungan Lama Pamarayan merupakan bangunan air yang melintangi aliran Sungai Ciujung dan memiliki arah bentangan timur-barat.)***














