MAJ Banten Gelar Sosialisasi Program Pengembangan Jagung ke Masyarakat

oleh
MAJ Banten Gelar Sosialisasi Program Pengembangan Jagung ke Masyarakat

Bantenterkini.com – Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ) Provinsi Banten menggelar sosialiasi program pengembangan jagung untuk lahan kurang produktif di Desa Tegal Gaga Desa Jenggot Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang, Jumat (12/5/23).

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut, sekjen MAJ nasional, Diah Indarti serta Ketua DPW MAJ Provinsi Banten, H Cepi Syafrul Alam.

Dikatakan Cepi Safrul, sosialisasi ini dinilai perlu dilakukan karena di taun 2023 ini Banten menargetkan produksi jagung sebanyak 8000 ton.

“Tahun ini Banten menargetkan produksi jagung sebanyak 8000 ton. Demi mendukung capaian tersebut, semua hal yang dapat meningkatkan produksi jagung, akan kami lakukan, ” kata dia.

Baca Juga:  Selama Sekolah Tatap Muka, Pemkot Tangsel Klaim Belum Ada Kasus Covid-19

Saat ini, lanjut Cepi, di sejumlah daerah di Provinsi Banten sudah dimulai masa tanam jagung. Bahkan sudah ada daerah yang panen. Sebut saja Kecamatan Maja di Kabupaten Lebak, Kecamatan Wanayasa di Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang.

“Untuk saat ini, kami hanya bisa menyediakan bibit dan pupuk yang diperlukan untuk masa tanam bagi petani mandiri. Kami belum dapat memberikan bantuan bibit karena kualitas bibit bantuan yang belum baik. Dari pada petani menanam jagung dari bibit bantuan yang kualitasnya tidak bagus, lebih baik secara mandiri petani menanam jagung berkualitas baik sehingga hasilnya memuaskan,” ucap Cepi seraya menambahkan bila MAJ Banten optimis target capaian produksi jagung akan dapat terpenuhi.

Baca Juga:  Puluhan Mahasiswa Demo Depan Gedung KPK Mendesak KPK Bongkar Dugaan Praktek Pungli PPDB Online di Banten

Dikatakan Cepi, kualitas jagung sebagai standar ekspor dan dapat diterima pasar (suplayer dan distributor) adalah jagung dengan kadar air di bawah 20 persen. “Kualitas jagung yang dapat diterima pasar, rata-rata kadar airnya di kisaran 15-16 persen. Hal ini yang terkadang menjadi penyebab tidak diterimanya hasil panen petani karena kurang dipahami. Tapi MAJ menjamin, setiap hasil panen petani akan kami terima,” janji dia.

Sebelumnya, tahun lalu Kementerian Pertanian berambisi
membangun sekitar 300 ribu hektar lahan jagung baru. Yang diharapkan dapat mendorong jagung sebagai komoditas ekspor besar.

Baca Juga:  Airin Gagas Banten Cerdas Lebih dari Sekolah Gratis

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, prognosa penghitungan Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) untuk luas tanam jagung nasional pada Oktober 2019-September 2020 adalah 5,5 juta. Luas panen jagung nasional Januari-Desember 2020 mencapai 5,16 juta ha.

Sementara tahun 2021, produksi jagung nasional ditaksir mencapai 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen. Dihasilkan dari luas panen sekitar 4,15 hektar.