RSUP Dr. Sitanala Tangerang Gelar Baksos di Pandeglang

oleh

Bantenterkini.com – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sitanala Tangerang, melaksanakan kegiatan Bakti Sosial pelayanan kesehatan berupa pengobatan gratis bagi masyarakat di Kabupaten Pandeglang, kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT ke 73 RSUP Dr. Sitanala Tangerang.

Rangkaian pengobatan gratis tersebut ditandai dengan dibukanya kegiatan bakti sosial oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta di Pendopo Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (7/8/2024) malam.

Direktur RSUP dr. Sitanala Tangerang, dr. Afrizal Hasan mengatakan, bahwa kegiatan pembukaan bakti sosial pelayanan kesehatan gratis kepada ribuan masyarakat di Kabupaten Pandeglang.

“Pada malam ini, kita melaksanakan pembukaan dalam acara bakti sosial untuk memperingati HUT RSUP Sitanala ke-73. Dan mengikuti amanat 6 pilar Menteri Kesehatan, yaitu pilar pertama dan kedua yaitu pelayanan primer dan rujukan,” katanya.

“Dan besok, kami membawa 11 dokter spesialis dengan alat-alat kesehatan untuk menjangkau dan bertemu langsung dengan pasien didalam penanganan ketahanan nasional yaitu pelayanan kesehatan,” sambung Afrizal.

Baca Juga:  Astra Honda Tambah Wajah Indonesia di MotoGP Aragon

Afrizal menyebut, jika ada sebanyak 15 layanan kesehatan gratis yang akan dilaksanakan dalam pengobatan gratis tersebut.

“Diantaranya, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis bedah, spesialis THT, spesialis mata, spesialis Obgym (Kebidanan dan Kandungan), spesialis Jantung dan pembuluh darah, spesialis saraf, spesialis paru, spesialis kesehatan jiwa, spesialis kulit dan kelamin, psikolog, ahli gizi, sunat massal, penyuluhan kesehatan,” terangnya.

Ia menuturkan, jika pengobatan gratis akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada tanggal 8 sampai 9 Agustus.

“Selama kegiatan pengobatan gratis berlangsung, kami akan melayani kepada sebanyak 1000 orang masyarakat Pandeglang tanpa membawa persyaratan apapun. Jadi masyarakat tinggal datang saja, langsung kita layani,” ungkap Afrizal.

Afrizal menerangkan, bahwa RSUP Dr. Sitanala Tangerang merupakan Rumah Sakit dibawah naungan Kementerian Kesehatan.

“Kita dibawah Kementerian Kesehatan, maka dari itu kita dari RSUP Dr. Sitanala Tangerang melakukan bakti sosial berupa pengobatan gratis di Pandeglang,” katanya.

Baca Juga:  Gelar Apel Siaga Kelistrikan Nasional, Dirut PLN Pimpin Kesiapan Keandalan Listrik Masa Lebaran 2024

Dirinya menambahkan, selain memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat Pandeglang, pihaknya juga memberikan bantuan berupa kendaraan roda dua kepada 5 Puskesmas.

“Bantuan kendaraan roda dua itu kami berikan kepada 5 Puskesmas, untuk memudahkan dalam mempercepat penanganan stunting dan penyakit TBC diwilayah Puskesmas tersebut,” ucap Afrizal.

Sementara, Sekda Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengungkapkan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh RSUP Sitanala.

“Kami dari Pemkab Pandeglang merasa bersyukur karena ada kegiatan bakti sosial yang akan dilaksanakan oleh RSUP Sitanala, mudah-mudahan menjadi hal yang sangat positif sekali. Kemudian ini program yang sangat bagus dan luar biasa, karena kita sangat membutuhkan yang berkaitan dengan kesehatan terutama untuk masyarakat kita di Kabupaten Pandeglang,” ujar Fahmi.

Baca Juga:  Kemendagri Perpanjang SK Jabatan Al Muktabar Sebagai Pj Gubernur Banten

“Saya tidak mengetahui jika ada bantuan kendaraan untuk Puskesmas, dan ini sangat luar biasa karena akan menambah semangat serta motivasi dalam bekerja kita terutama dibeberapa Puskesmas yang sangat luar biasa jauhnya,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Bangkonol, Sri Suhartini mengucapkan terimakasih kepada RSUP Sitanala yang telah memberikan bantuan kendaraan untuk mempercepat penurunan angka stunting dan TBC di wilayahnya.

“Alhamdulillah sangat senang sekali, karena Puskesmas kami mendapatkan bantuan motor agar kami bisa melaksanakan kegiatan kepada masyarakat dalam rangka mempercepat angka penurunan angka stunting dan TBC. Jadi kita bisa lebih maksimal lagi untuk turun ke lapangan, memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, lintas sektor dengan Kepala Desa, lalu dengan KB, serta penyuluh pertanian dalam upaya penurunan stunting. Karena di Kecamatan Koroncong, masih ada sebanyak 32 kasus stunting,” singkatnya.