SERANG—Kantor Bahasa Provinsi Banten (KBPB), Badan Penembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), mengadakan kegiatan Semarak Peresmian Gedung Kantor Bahasa Provinsi Banten, hari Senin, 30 Desember 2024. Gedung KBPB berlokasi di Kampung Ciemas Blok Kibali, Cipocok Jaya, Serang. Kegiatan ini diramaikan dengan berbagai agenda, seperti Pameran, Bazar UMKM, Pementasan Wayang Nganjor, Peluncuran Buku Anak Dwibahasa, Penyuluhan Bahasa, Simulasi UKBI, serta Praktik Baik Komunitas Literasi.Peresmian gedung KBPB sekaligus menandai sejarah baru bagi KBPB. Sejak berdiri pada tanggal 10 Desember 2010, KBPB telah berpindah lokasi sebanyak tujuh kali, antara lain di Jalan Bhayangkara, Balai Pelestarian Cagar Budaya, serta Kampus Untirta Pakupatan. Perjuangan Kantor Bahasa Provinsi Banten untuk mempunyai gedung sendiri sudah dimulai sejak tahun 2012. Saat itu, KBPB berhasil membeli tanah di wilayah Cipocok Jaya, Kota Serang. Tahun 2016, KBPB mengajukan pembangunan gedung. Namun demikian, di tahun yang sama KBPB belum memiliki kesempatan untuk membangun gedung sendiri. Pada akhir tahun 2023, KBPB kembali mengajukan izin prinsip pembangunan gedung. Dengan dukungan dari Mendikbudristek dan Kepala Badan Bahasa, KBPB mendapatkan izin prinsip pembangunan gedung dari Presiden Joko Widodo yang turun pada Juli 2024. Selama proses turunnya izin prinsip, KBPB menyusun rencana tahapan administratif pembangunan gedung. Tahapan ini meliputi pembuatan KAK dan RAB, lelang perencanaan, dan perencanaan pembangunan. Setelah semua tahapan administratif dilalui, peletakan batu pertama pembangunan gedung KBPB dilaksanakan pada tanggal 11 September 2024 oleh Drs. Triantoro, M. Si., Kepala Biro Umum Pengadaan Barang dan Jasa, Kemendikbudristek.Dalam sambutannya yang dilanjutkan dengan prosesi peresmian gedung, Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz menyampaikan “Dalam masa jabatan saya sebagai Kepala Badan Bahasa selama kurang lebih 4,5 tahun, kami sudah berhasil membangun enam gedung baru di lingkungan Badan Bahasa. Selain itu, beberapa gedung lainnya termasuk kantor Badan Bahasa di Rawamangun telah berhasil di renovasi. Perjuangan pertama saya di tahun 2020 adalah pengajuan anggaran untuk renovasi. Dalam perjuangan kami untuk membangun gedung tersebut tentu kami mengalami beberapa tantangan, yakni moratorium dari presiden”, ujarnya. “Saya baru mengetahui gedung KBPB baru hari ini, karena selama proses pembangunan gedung ini diawasi secara langsung oleh Sekretaris Badan Bahasa. Badan Bahasa bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan agen perubahan. Keberadaan kantor ini bukan tanpa perjuangan, maksud pembangunan ini untuk membawa kemartabatan, pembangunan untuk memuliakan masyarakatnya. Bangunan itu hanya berupa fisik, kalau tidak ada kegiatan di dalam gedung tersebut yang berupaya untuk memartabatkan maka semuanya hanya akan menjadi kemubadziran.”Lebih lanjut Aminudin menyatakan “Badan Bahasa memiliki tiga program untuk meningkatkan kecakapan Literasi, melestarikan/melindungi bahasa dan sastra, dan menginternasionalkan bahasa Indonesia. Peningkatan kecakapan literasi masyarakat yang menjadi tanggung jawab dari kantor ini agar semakin banyak masyarakat datang datang ke kantor ini untuk berkegiatan di sini. Oleh karena itu, ruang-ruang di kantor ini harus terbuka untuk masyarakat umum”, ujarnya mengakhiri sambutan.Tujuan pembangunan gedung KBPB adalah untuk menunjang tugas dan fungsi KBPB dalam melaksanakan tugas prioritas Badan Bahasa yang meliputi pengembangan literasi kebahasaan dan kesastraan, pelindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi bahasa Indonesia. Selama ini, ketiadaan gedung sendiri membatasi gerak KBPB dalam melaksanakan layanan pada masyarakat. Terlebih pada tahun 2024 wilayah kerja KBPB mencakup dua provinsi, yaitu Provinsi Banten dan Daerah Khusus (DK) Jakarta. Dengan demikian, keberadaan gedung KBPB diharapkan semakin menguatkan layanan kebahasaan dan kesastraan di tengah masyarakat Provinsi Banten dan DK Jakarta. Dalam laporannya, Kepala KBPB, Asep Juanda menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung terwujudnya Pembangunan gedung KBPB. “Sekarang KBPB memiliki gedung sendiri dan ini bukan mimpi. Selama 14 tahun ini kami selalu bermimpi memiliki gedung sendiri dan ini adalah kali ketujuh lokasi KBPB berpindah tempat dan akhirnya menetap. Gedung KBPB ini terdiri atas 3 lantai dan berbagai ruang, antara lain, ruang kerja, perpustakan, ruang pegawai, aula, ruang siniar, ruang singgah, ruang laktasi, musala, dsb. Ruangan-ruangan tersebut dapat dimanfaatkan oleh umum.Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Khusus, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Sobandi menyampaikan “Terletak di tengah-tengah perkampungan, gedung KBPB ini sangat indah dan asri. Gedung ini tentu akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan niscaya masyarakat sekitar pasti akan lebih maju dan cerdas”, ujarnya. Selain acara peresmian, berbagai kegiatan menarik seperti penampilan Wayang Nganjor, simulasi UKBI, mendongeng, bedah buku, diseminasi komunitas penerima banpem, penyuluhan bahasa, serta pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyajikan beberapa produk lokal seperti gula aren, makanan ringan, aksesori buatan tangan, dan lainnya, ramai dikunjungi oleh tamu undangan peresmian gedung KKPB.(Red)
Semarak Peresmian Gedung Kantor Bahasa Provinsi Banten
