PANDEGLANG-Polemik jalan Desa rusak di sebagian wilayah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menyinggung adanya kesenjangan sosial.
Di Banten terdapat wilayah yang masih memiliki jalan Desa yang rusak parah, seperti Pandeglang, Lebak dan Kabupaten Serang.
“Provinsi Banten masih menghadapi kesenjangan infrastruktur jalan, khususnya di wilayah pedesaan. Di Kabupaten Lebak terdapat sekitar 200 km jalan rusak berat, Pandeglang 40 km, dan di Kabupaten Serang, seperti di Desa Cikande Uyah, 10 km jalan belum tersentuh perbaikan,” kata Arlan, Kamis (27/11/2025).
Pekerjaan perbaikan jalan Desa sudah ditargetkan rampung pada Desember 2025 mendatang.
Setidaknya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membangun 71 kilometer jalan desa di 62 titik dalam program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra).
Sebelumnya Gubernur Banten Andra Soni telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 17 Tahun 2025 agar Pemprov bisa membangun jalan desa sesuai usulan dari kabupaten/kota.
Lebih lanjut Arlan mengatakan bahwa Pemprov Banten tengah memprioritaskan terkait rehabilitasi perbaikan jalan Desa Sejahtera untuk mengurangi kesenjangan antara Desa dan Kota.
“Karena itu, dalam RPJMD Banten 2025-2029 dan Renstra PUPR ditetapkan rehabilitasi jalan desa sebagai prioritas. Pemerintah Provinsi Banten kemudian meluncurkan Program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) untuk mengurangi kesenjangan kota-desa, selaras dengan kebijakan nasional Asta Cita keempat: membangun dari desa,” katanya.
Arlan menyampaikan Pemprov Banten menganggarkan Rp 182 miliar untuk membangun jalan desa di 2025. Panjang jalan yang dibangun sekitar 71 km yang berada di 62 titik.
“Wilayah prioritas, Kabupaten Pandeglang dan Lebak mendapat alokasi penanganan terbanyak. Pandeglang dengan 30 ruas, sementara Lebak 17 ruas,” katanya.
Sebagai informasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten telah memperbaiki jalan di Desa Cimoyan, Kabupaten Pandeglang.
“Namun saat ini sudah 90 persen pengerjaan dan jalan sudah bisa dilewati oleh kendaraan,” ujar Kepala Dinas PUPR Banten, Arlan Marzan, pada Senin (25/11/2025).
Diketahui ruas jalan yang direhabilitasi atau diperbaiki di Jalan Surianeun-Pasir Gadung. Proyek dimulai sejak 17 Juni 2025 dan ditargetkan selesai pada 17 Desember 2025.
Jalan yang sebelumnya sempat viral karena seorang guru terjatuh akibat jalan yang rusak.
Pernah viral seorang guru bernama Nurasiah yang mengajar di SMPN 1 Patia Kabupaten Pandeglang terjatuh di jalan berlubang dan rusak parah saat hendak menuju sekolah tempat dia mengajar.
Terlihat dalam video Nurasiah terjatuh dan menangis karena baju yang hendak dipakai mengajar ke sekolah kotor.
Sambil menangis di pinggir jalan dekat persawahan Nurasiah melupakan kekesalan.
“Hampura (maaf), Pak, saya kesal sama jalan, Pak. Saya juga kerja di pemerintahan, Pak. Tapi kenapa jalan kayak gini,” keluh Nurasiah dalam video viral tersebut.)***














