Dorong Ketahanan Pangan di Banten, PCI MA Siapkan Lahan di Selatan Banten Seluas 80 Hektar untuk Ditanami Jagung Oleh Warga

oleh

Bantenterkini.com – Lahan seluas sekitar 80Ha di kawasan Kabupaten Pandeglang selatan diklaim siap untuk ditanami jagung. Klaim tersebut diungkapkan Pandu Cahaya Islam Mathlaul Anwar (PCI MA).

Untuk diketahui, PCI sebelumnya merupakan Satuan Tugas (satgas) bentukan Mathlaul Anwar (MA) yang sudah dua tahun terakhir disahkan menjadi Badan Otonom (Banom) MA. Banom MA merupakan perangkat organisasi yang berfungsi melaksanakan kebijakan MA yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.

Organisasi ini setara Banser pada Nahdatul Ulama (NU) dan Kokam di Muhammadiyah. PCI MA diawali dengan proses pengkaderan yang dimulai Maret 1953. Secara resmi, kepanduan Mathla’ul Anwar ini terbentuk di Mei 1953 dengan nama PCI MA.

Baca Juga:  Airin-Ade Diyakini Dapat Atasi Ketimpangan Pembangunan di Banten

Dalam pertemuan PCI MA dengan Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ), PCI MA menyatakan kesiapan para anggota dan warga untuk menanam jagung. “Anggota kita se-Wilayah Banten ada sekitar 3000an dan siap kita siagakan untuk bekerja sama memaksimalkan produksi jagung,” kata Ketua DPP PCI MA, Zainal Mutaqqien.

Kami, lanjut dia, tadi sudah membentuk tim. Dalam waktu dekat tim ini akan memvalidasi luasan wilayah yang tersedia di wilayah Pandeglang selatan. “Apa benar 80 hektare. Atau lebih banyak atau lebih sedikit,” tambah dia lagi.

Baca Juga:  84 Persen Warga Pandeglang Sudah Terlindungi Program JKN

Ditegaskan Zainal, harapan warga hanya keseimbangan dan keselarasan hulu dan hilir. Sebagaimana produksi digenjot, serapan hasil panen komoditi pun harus tinggi.

“Setelah memilih bibit yang baik, dihasilkan jagung berkualitas dengan kadar air yang sesuai standar kebutuhan pasar. Nah, hasil produksi ini harus ditampung sehingga antara warga sebagai petani dengan MAJ dan perusahaan buyer terjadi simbiosis mutualisme,” kata Zainal.

Terpisah, Ketua MAJ Banten Cepi Safrul Alam menegaskan pihaknya tengah berupaya meyakinkan masyarakat untuk beralih konsumerisme pangan pokok. “Ada varietas-varietas jagung yang bagus untuk mengganti beras sebagai bahan pangan pokok. Sebagaimana kita tahu bahwa beras itu tinggi kandungan gulanya, jagung ini lebih ramah gluten dan glukosa,” ucapnya seraya menambahkan oleh sebab itu ia tengah menyiapkan peningkatan produksi jagung di sejumlah titik di daerah Banten.

Baca Juga:  Survei Pandawa Research, Elektabilitas Andika 82,1 Persen

Sebelumnya, tahun lalu Kementerian Pertanian juga berambisi
membangun sekitar 300 ribu hektar lahan jagung baru. Yang diharapkan dapat mendorong jagung sebagai komoditas ekspor besar. Demi mendukung ambisi tersebut dan mendorong ketahanan pangan, tahun ini Banten menargetkan produksi jagung sebanyak 8000 ton.