Lestarikan Seni Silat Cimande di Pandeglang, Ndik Mengajak Pemerintah Lebih Peduli

oleh

PANDEGLANG-Siapa yang tak kenal dengan pencak silat, hampir semua orang khususnya Indonesia kenal yang namanya pencak silat.

Salah satu silat yang terkenal di Indonesia yakni aliran Cimande, aliran yang sudah ada sejak abad 16 yang berasal di tatar Sunda.

Tjimande Tari Kolot Kebon Jeruk Hilir atau lebih dikenal TTKKDH yang berasal di Bogor Jawa Barat.

Banyak perguruan pencak silat yang mengambil aliran Cimande salah satunya Padepokan Satria Mande Muda yang berada di Pandeglang Banten.

Kang Ndik merupakan guru dari Padepokan Satria Mande Muda menuturkan bahwa dirinya meneruskan para pendahulunya yang pakum selama 20 tahun.

Ia menjelaskan bahwa berdirinya Padepokan karena keresahan akan perubahan zaman terlebih pada era di mana anak muda lebih memilih pergaulan zaman kekinian.

Baca Juga:  Telkomsel Gelar Nonton Bareng Serentak di 12 Kota, Hadirkan Keseruandi Penghujung Tahun Bagi Pelanggan Setia Telkomsel Prestige

Tujuan berdirinya Padepokan Satria Mande Muda

  1. Melestarikan seni budaya yang diwariskan oleh kasepuhan. guru-guru agar tetap lestari dan jangan sampai punah
  2. Selain mengajarkan gerak tari ibing dan juga jurus, kami di padepokan siar agama melalui gerak jurus Cimande sebagai mana yg diajarkan oleh guru-guru pendahulu
  3. Menjaga aset bangsa karna seni adalah aset bangsa yg harus kita jaga dan lestarikan.
  4. Mengajarkan dan akhlak kepada santri-santri agar menjadi manusia yang beradab sesuai dengan ajaran agama Islam
  5. Membatasi aktivitas anak muda (anak-anak) kepada hal negatip . Contoh bermaen game yang tidak tau waktu, tauran . dan Minum-minuman keras.

“Dengan adanya gemblengan di padepokan mudah-mudahan bisa membimbing dan mengarahkan generasi muda penerus bangsa kepada hal yg positif” tutur Ndik.

Baca Juga:  Rakor Bersama Kepala Daerah se-lampung, Menteri Nusron Dorong Pemda Bebaskan BPHTB Bagi Warga Kurang Mampu

lebih lanjut Ndik menjelaskan Padepokan Satria Mande Muda sebelumnya berada di daerah tangerang tepatnya di Balaraja berdiri selama 5 tahun kemudian bubar karena wabah Corona.

“kan kami pun tidak selamanya bubar bisa di bilang istirahat sampe kondisi membaik, Kemudian pada tahun 2019 padepokan pindah ke Pandeglang tepatnya di kecamatan Saketi desa wanagiri kebetulan itu tanah kelahiran saya selaku pendiri sampai saat ini alhamdulilah padepokan mande muda sudah melahirkan santri-santri dan padepokan ranting di bawah naungan mande muda” lanjut Ndik.

Ndik menjelaskan Padepokan Satria Mande Muda sebelumnya di Tangerang karena kerja yang mengharuskan dirinya menetap sementara di wilayah Balaraja.

Baca Juga:  Dinilai Berprestasi dan Berpengalaman, Partai Buruh Dukung Andika-Nanang

“Dulu kenapa Padepokan Satri Mande Muda di Tangerang karena saya kerja di daerah situ merantau alhamdulilah di area kontrakan saya tepatnya di Balaraja banyak yang tertarik terhadap bela diri khusus aliran Cimande sejak itu saya memberanikan diri berbagi kepada masyarakat sekitar dan terbentuklah sebuah padepokan yaitu Padepokan Satria Mande Muda” tambah Ndik.

Selama berdirinya Padepokan tidak serta merta tidak ada halangan bahkan tingkat kesulitan pun Kang Ndik alami

“Keluh kesah mengajar di sini tidak ada yg menggaji kami berdiri Lilahitaala adapun donatur yg peduli kami terima atas dasar kepedulian terhadap seni budaya, harapan kami selalu pelestari agar pemerintah daerah menyentuh dan peduli terhadap seni budaya” Pungkasnya.)***