PLN UID Banten Gaungkan Inklusivitas lewat Batik Anak Tunarungu di Forum Energi ASEAN

oleh

SERANG, – Ada pemandangan berbeda dalam gelaran The 12th BIMP-EAGA Power and Energy Infrastructure Cluster (PEIC) Meeting 2025 yang berlangsung di Hotel Manhattan, Jakarta. Di tengah pembahasan isu strategis seputar ketenagalistrikan kawasan Asia Tenggara, hadir sentuhan budaya dan kemanusiaan yang menghangatkan suasana.

Melalui kegiatan Workshop Membatik bersama anak-anak tunarungu dari SKhN 01 Cilegon, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten menghadirkan pesan kuat tentang inklusivitas dan pemberdayaan sosial.

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara PLN UID Banten dan Rinara Batik, mitra binaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN di Kawasan Batik Inklusif Cilegon. Para delegasi dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina berkesempatan belajar membatik langsung dari anak-anak berkebutuhan khusus yang penuh semangat.Salah satu peserta, Susan Puddin dari BIMP-EAGA Facilitation Centre, mengaku terkesan dengan pengalaman membatik yang dipandu oleh para siswa tunarungu.

Baca Juga:  Reses Ke Pandeglang, Ade Rosi Dengar Keluhan Masyarakat Soal Kelangkaan Minyak Goreng dan Jalan Rusak

“Ini pengalaman pertama saya membuat batik, dan saya sangat menikmati setiap prosesnya. Luar biasa bisa belajar langsung dari mereka, dan saya berterima kasih atas kesempatan ini,” ujar Susan.

Pemilik Rinara Batik, Rina Rahmayanti, menyebut kegiatan ini menjadi momentum penting bagi anak-anak binaannya untuk menunjukkan kemampuan mereka kepada dunia.

Baca Juga:  Perkuat Nasionalisme, Adde Rosi Sosialisasikan Empat Pilar di Kabupaten Lebak

“Anak-anak ini punya potensi luar biasa, hanya saja sering kali tidak mendapat panggung. Dukungan PLN UID Banten memberi mereka ruang untuk tampil hingga ke level internasional,” kata Rina, yang juga dikenal sebagai local hero dalam program TJSL PLN UID Banten.

Sementara itu, General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, menegaskan bahwa energi yang sesungguhnya tidak hanya terkait kelistrikan, melainkan juga energi sosial yang mampu memberdayakan masyarakat.

“Melihat adik-adik tunarungu tampil percaya diri di hadapan delegasi internasional adalah kebanggaan tersendiri. Inklusivitas adalah kekuatan bangsa,” ucap Joharifin.

Baca Juga:  PJ Gubernur Banten Al Muktabar Apresiasi Atlet Peraih Medali Emas Asal Banten di Sea Games 2023

Melalui Program TJSL Kawasan Batik Inklusif Cilegon, PLN UID Banten telah memberdayakan ibu rumah tangga tanpa penghasilan serta anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar membatik dan menjahit. Produk mereka kini telah menembus berbagai pameran dan ajang penghargaan tingkat provinsi maupun nasional.

Kehadiran mereka di ajang internasional seperti PEIC Meeting 2025 menjadi bukti bahwa karya lokal dari Banten tak hanya memiliki nilai seni, tetapi juga nilai sosial dan pemberdayaan yang kuat.***