SERANG – Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany menyebut Provinsi Banten berpotensi besar meraih economic spillover, efek pertumbuhan ekonomi dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Apalagi Banten berbatasan langsung Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dan terdapat wilayah Tangerang Raya yang menjadi daerah aglomerasi sehingga terjadi perekonomian yang kompetitif dan berkelanjutan.
“Provinsi Banten memiliki dan berpotensi besar untuk maju melalui dampak ekonomi atau economic spillover dari Daerah Khusus Jakarta. Sekarang sudah terbit Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ. Termasuk di dalamnya aglomerasi wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan,” ujar Airin kepada wartawan, Jumat (14/6/2026).
Menurut Airin, provinsi Banten memiliki beragam potensi yang harus dimaksimalkan. Hal itu dilihat dari letak strategis yang menjadi gerbang lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Kemudian kekayaan sumber daya alam seperti kehutanan, kelautan, dan destinasi wisata alam. Banten berbatasan langsung dengan DKJ yang potensial untuk pengembangan kawasan industri.
Airin menyebut, Banten memiliki 15 destinasi dan 8 diving spot yang menjadi wisata pesisir unggulan. Bahkan, nilai ekonomi karbon dari mangrove sekitar Rp 8,8 miliar rupiah dan nilai ekonomi karbon dari terumbu karang Rp 376 miliar per tahun.Airin menyampaikan terkait tiga isu utama yang harus diselesaikan di Provinsi Banten.
Antara lain, penurunan angka pengangguran, pemerataan infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Soal pengangguran, diperlukan penambahan balai latihan kerja di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.Selain itu, diperlukan optimalisasi sistem magang berbasis penempatan kerja.
“Mendorong para pemuda Banten mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, pengembangan sekolah vokasi berbasis siap kerja dan siap usaha,” ujarnya.