IJTI Banten Tingkatkan Kepedulian di Bulan Ramadan dengan Kegiatan Santunan di Pesantren

oleh

LEBAK, – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banten kembali menunjukkan aksi kepeduliannya di bulan suci Ramadan. Pada Sabtu (22/3), mereka menggelar kegiatan sosial di Pondok Pesantren Salafiah Pondok Merah Putih Jawahirul Quran yang berlokasi di Sukaraja, Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten.

Pesantren ini dikenal sebagai tempat belajar agama secara gratis bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.Ketua IJTI Banten, Adhi Mazda, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk tanggung jawab sosial jurnalis televisi.

Menurutnya, kehadiran jurnalis di tengah masyarakat tidak hanya sebatas menyampaikan informasi, tetapi juga memberikan dampak positif.

“Kami sudah beberapa kali hadir di sini. Sejak awal Ramadan, IJTI Banten aktif berbagi dengan masyarakat. Kali ini, kami membawa pesan penting tentang literasi digital bagi para santri,” ungkap Adhi Mazda.

Baca Juga:  Keseruan Warga Sangku As-Sidiq Pandeglang Rayakan Malam Takbiran

Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan sekaligus memberikan manfaat nyata. Sebagian besar santri di pesantren ini adalah anak-anak yatim yang tetap semangat menuntut ilmu di tengah keterbatasan.

Berbagi Ilmu tentang Jurnalistik dan Literasi Digital

Acara dimulai dengan sesi berbagi ilmu oleh para jurnalis televisi. Dalam sesi ini, santri mendapatkan wawasan tentang dunia jurnalistik, termasuk peran penting jurnalis di era digital.

Para jurnalis berbagi pengalaman seputar proses pengumpulan berita, cara menyampaikan informasi secara kredibel, hingga tantangan dalam menghadapi berita palsu atau hoaks.

“Kami membahas pentingnya peran jurnalis di era digital. Para santri pun sangat antusias mengikuti materi,” ujar Adhi.

Antusiasme santri terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Mereka mendengarkan penjelasan dengan serius dan aktif bertanya seputar pekerjaan jurnalis, mulai dari cara kerja hingga dampaknya terhadap masyarakat.

Baca Juga:  IJTI Banten Bersama Serikat Pers di Banten Turun Aksi Tolak RUU Penyiaran

Salah satu fokus utama adalah literasi media. Para santri diajarkan cara memilah informasi yang beredar di media sosial agar tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu.

“Literasi media sangat penting. Kami ingin para santri dapat memahami cara memfilter informasi di media sosial,” tambah Adhi.

Santunan untuk Santri Yatim

Selain berbagi ilmu, IJTI Banten juga memberikan santunan berupa perlengkapan ibadah dan kebutuhan lainnya kepada santri yatim. Bantuan ini disambut hangat oleh para santri dan menjadi momen yang penuh kebahagiaan.

Adhi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pelajaran berharga bagi para jurnalis. Selain berbagi, mereka juga mendapatkan nilai-nilai agama yang menjadi inspirasi dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Baca Juga:  Telah Dibuka, Tempat Wisata Mina Agrowisata Bukit Sinyonya di Pandeglang

“Banyak nilai baik yang kami bagikan, sekaligus kami terima. Ilmu agama yang kami pelajari di sini dapat menjadi pegangan dalam bekerja,” kata Adhi.

Manfaat Jangka Panjang untuk Para Santri

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi para santri, tetapi juga membangun kepercayaan diri mereka dalam menyampaikan pendapat dan menghadapi dunia luar.

“Kegiatan ini sangat membantu kami. Kami jadi tahu bagaimana jurnalis bekerja dan pentingnya menyampaikan informasi yang benar,” kata Thifal, salah satu santri.

Pengurus pesantren juga menyampaikan apresiasi kepada IJTI Banten. Mereka berharap kegiatan serupa terus dilakukan sehingga semakin banyak santri yang memperoleh manfaat.

Melalui kegiatan ini, IJTI Banten berhasil menginspirasi para santri untuk lebih bijak menggunakan media, sekaligus memberikan dampak positif di bulan penuh berkah.***