Selain sebagai upaya untuk melayani masyarakat, kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud Dinas PUPR mendukung swasembada pangan.
Saat ini, Arlan mengaku, rata-rata progress pekerjaan sudah mencapai di atas 60 persen dengan metode pekerjaan kontruksi beton.
“Saat ini sedang kami menyelesaikan sisa pekerjaan dengan sisa waktu sampai dengan Desember,” ungkapnya.
Dari pembangunan keempat DI yang sedang dilaksanakan, tantangan paling berat yakni di wilayah Selatan.

Selain aspek sosial yang perlu dikondisikan terkait dengan koordinasi dengan Muspika setempat, tantangan yang didapatkan juga adanya posisi langsir atau material pada jalan inspeksi yang belum memadai, sehingga membutuhkan effort dan penanganan sebelum penanganan irigasinya tersebut.
“Juga selain itu, kita juga mengalami kendala pada penghujung tahun yaitu musim penghujan yang tidak dapat diremehkan karena akan mengganggu jalannya tahapannya proses penanganan rehabilitasi tersebut,” terang Arlan.
Namun, ia berharap pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi di empat DI itu dapat rampung tepat waktu.
Tak hanya tahun ini, ia mengatakan, tahun 2023 nanti pihaknya juga akan kembali melakukan pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi yakni dananya berasal dari dua sumber anggaran yaitu APBD Provinsi Banten dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Untuk APBD tahun depan, pihaknya akan melanjutkan pembangunan DI Cibinuangen. Selain itu, rencananya rehabilitasi jaringan irigasi juga bakal dilaksanakan di DI Cilemer dan Cisata di Kabupaten Pandenglang serta Cisangu Atas dan Bawah di Serang. sedangkan untuk DAK, dari empat usulan DI, hanya satu yang difinalisasikan yakni DI Cikalumpang.