Sektor Jasa Keuangan DKI dan Banten Kokoh, Stabil Serta Terjaga

oleh

Kredit Bank Umum pada Desember 2023 di Banten tumbuh 7,48 persen yoy menjadi Rp195,87 triliun, sedangkan kredit/pembiayaan BPR dan BPRS naik 14,62 persen yoy menjadi Rp6,34 triliun. Secara mtm, kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 0,26 persen, 2,03 persen, dan 1,19 persen.

Berikutnya, penghimpunan dana Bank Umum di Banten tumbuh sebesar 4,81 persen yoy menjadi Rp264,01 triliun pada Desember 2023 dan penghimpunan dana BPR dan
BPRS tumbuh 12,98 persen yoy menjadi Rp5,48 triliun. Kualitas kredit perbankan masih terjaga dengan rasio NPL gross Bank Umum sebesar 1,85 persen di DKI Jakarta dan 1,73 persen di Banten, sedangkan rasio NPL gross BPR dan BPRS di DKI Jakarta adalah 8,65 persen dan di Banten sebesar 7,63 persen.

Dukungan Bank Umum terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta melalui kredit tumbuh 4,78 persen yoy menjadi Rp224,29 triliun pada Desember 2023.

Baca Juga:  Banyak Masyarakat Terpapar Radikalisme Akibat Tak Paham Empat Pilar

Selain itu, kredit UMKM di Banten tumbuh sebesar 8,04 persen yoy menjadi Rp38,14 triliun. Kemampuan debitur di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten pasca pandemi Covid- 19 terus menunjukkan perbaikan.

Baca Juga:  Mitsubishi Beri Nama Bayi Barunya Xpander, Low MPV Pesaing Avanza cs

Hal tersebut tercermin dari terus menurunnya jumlah Kredit yang direstrukturisasi, masing-masing turun 15,88 persen yoy menjadi Rp285,37 triliun pada Desember 2023 di Provinsi DKI Jakarta dan turun 18,59 persen yoy menjadi Rp33,29 triliun pada Desember 2023 di Provinsi Banten.

Perkembangan Sektor IKNB Regional
IKNB di Jakarta tumbuh positif dengan piutang pembiayaan di Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan sebesar 13,06 persen yoy dari sebesar Rp80,62 triliun pada November 2022 menjadi sebesar Rp91,15 triliun pada November 2023.

Baca Juga:  Solidarity Food Truck, YBM PLN UID Banten Bagikan Makanan Bergizi untuk Santri di Pandeglang

Pertumbuhan piutang pembiayaan tersebut diiringi oleh kualitas pembiayaan dengan non-performing financing (NPF) yang turun sebesar 3,39 persen dan masih terjaga di bawah threshold sebesar 5 persen.

Sementara itu, perusahaan pembiayaan mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan di Provinsi Banten sebesar 11,49 persen yoy dari sebesar Rp27,54 triliun pada November 2022 menjadi sebesar Rp30,71 triliun pada November 2023 dan kualitas pembiayaan melalui NPF sebesar 2,46 persen yang juga masih terjaga di bawah threshold sebesar 5 persen.