“Sudah tidak ada lagi kesulitan wisatawan dari mana saja untuk mengakses Anyer, baik jalan-jalan utama maupun jalan alternatif semua sudah beton dan sampai sekarang terus dilakukan pelebaran-pelebaran,” papar Andika.
Untuk unsur amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata di luar akomodasi, Andika menyakini hal itu bisa tumbuh seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang.
“Kalau melihat rumus ini, satu yang belum maksimal kita lakukan adalah unsur atraksi,” imbuhnya.
Andika mengatakan, bahwa potensi pariwisata di Kabupaten Serang khususnya sangat lengkap, mulai dari wisata alam seperti pantai, laut, gunung, curug hingga wisata ziarah tadi.
“Untuk itu saya yakin dengan pengembangan yang tepat pariwisata kita dapat maju seperti di daerah-daerah lain yang sudah maju pariwisatanya,” paparnya.
Andika mengulas upaya-upaya pengembangan pariwisata sebetulnya sudah dilakukan dirinya saat menjabat sebagai Wagub Banten mendampingi Gubernur Banten Wahidin Halim pada 2017-2022.
Andika menyebut revitalisasi sejumlah destinasi wisata jiarah khususnya wisata jiarah di kawasan Kesultanan Banten atau Banten Lama sebagai salah satu tonggak pengembangan pariwisata yang dilakukannya saat itu.
Menurutnya, berpuluh tahun Banten Lama seperti tak terurus atau berbanding terbalik dengan nama besarnya sebagai salah satu tempat bersejarah karena pernah menjadi peradaban yang masyhur.
“Waktu saya baru jadi wagub, Banten lama itu seperti tak tersentuh. Padahal pengunjungnya itu 10 ribu orang per harinya, tapi itu tidak jadi apa-apa buat daerah dan masyarakatnya,” kata Andika.
Mengingatnya besar potensi yang dimiliki Banten Lama, lanjutnya, Pemprov Banten saat itu kemudian memutuskan untuk melakukan revitalisasi, bukan hanya desnitasi jiarah dan sejarahnya melainkan juga termasuk merevitalisasi sistem pengelolaannya.
“Alhamdulillah sekarang sudah tertata dengan baik dan rapih, menjadi lebih layak untuk dikunjungi wisatawan dan menjadi berdampak bagi perekonomian daerah,” ujarnya.