BANTENTERKINI.COM – Anggota MPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa menerangkan, pemahaman masyarakat dan kini juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) tentang Empat Pilar mulai terkikis.
Nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika tak lagi menjadi pedoman yang diaplikasikan para abdi negara.
Akibatnya dia menyebut, saat ini 19,4 persen PNS Indonesia tidak setuju dengan ideologi yang terkandung dalam Pancasila. Data itu merupakan survei dari Alvara Reseacrh tahun 2018.
“Tadi, bahwa selain di kampus, di TNI Polri, kemudian di PNS memang ada yang terpapar baik itu ekstrimisme, radikalisme, maupun terorisme,” ujarnya saat Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Koguri, Cigadung, Kabupate . Pandeglang, Sabtu (29/07/2023).
Mengacu pada data itu, Aci sapaan akrabnya menganggap, nilai empat pilar harus dikuatkan kembali. Dia meyakini, penyampaian pemahaman empat pilar yang masif dapat menekan tingkat ekstrimisme dan rasikalisme dikalangan PNS.
“Jika empat pilar itu disosialisasikan dan diterapkan masyarakat, diingat, dipahami, dan dilaksanakan sehari-hari, tidak ada itu ekstrimisme dan radikalisme,” katanya.
Istri Mantan Wakil Gubernur Banten, Andhika Hazrumy itu melanjutkan, dalam hal ini peran Kepala Daerah juga penting untuk memberi pembinaan kepada jajarannya. Kepala Daerah diingatkan untuk mewaspadai dan menyisir pegawai pemerintah yang terendus menyimpang dari ajaran.
“Tentu ada pembinaan, dalam hal ini kepala daerah selaku pimpinan tinggi di wilayah, harus terus memberi pembinaan kemudian menyisir karena paham ekstrimisme dan radikalisme jangan sampai kecolongan. Mereka ini ada disetiap lini,” imbuh politisi Partai Golkar itu.
Sementara para PNS diingatkan untuk lebih bijak dalam memilih pergaulan dan kelompok sehingga usulan untuk ajakan berpaham ekstrimisme dan radikalisme bisa ditangkal.
“Saya pahami bahwa empat pilar ini belum terlalu dipahami oleh masyarakat dan dijalani sepenuh hati. Padahal kalau di pedomani InsyaAllah tidak ada paham-paham seperti itu,” tutupnya.